Kami sangat bersemangat mengunjungi tempat-tempat tersebut. Namun, sangat disayangkan keindahan dan nilai sejarah yang ada belum dikelola dengan baik, atau mungkin sudah dikelola tetapi 'Mandhek' karena berbagai hal.
"Kearifan lokal" dari masyarakat setempat juga membuat kami sedikit 'was-was' karena memang tidak ada penjagaan ataupun pengamanan dari pihak pengelola tempat.
Belum lagi jalan yang 'sudah tidak bagus lagi'. Sebenarnya ini bukan jadi masalah bagi kami, karena perjalanan yang seperti itu malah menjadi kenangan yang membekas dari setiap tempat yang kita kunjungi. Namun, tidakkah aneh rasanya ketika kita hidup di Provinsi yang KAYA namun masih "tidak sedikit" jalan yang rusak. hehe,
Kalau menyalahkan pemerintah juga percuma, toh itu sebenarnya tugas kita yang harus menjaga, walaupun jalan yang tadinya dibangun sih sebenarnya 'sedikit tidak memenuhi standar'.
Beruntung, kami serombongan pulang dengan banyak membawa cerita yang sangat berwarna. "Konflik pasangan", "Canda-Tawa", "Kebersamaan", "Kehujanan sepanjang jalan", "Eko Yunius Setiawan yang Shalat Pakai Sorban", "Tika Fhatma yang Pingsan di POM Batanghari", "Setia Rahayu Rahayu yang lincah mengeber motor dijalan yang licin", "Andrew yang ngotot pengen bikin poto dengan #kekinian", "Dibimbing oleh mas mas yang sedang merumput di Situs Purbakala", "Makan #SOTO tempat Jeng Mahda Lena. dan seterusnya.
Memang tidak sebanding dengan terkenalnya Image "BEGAL", tapi LOCAL CONTENT kita itu sebenarnya sangat kaya dan indah.
dan sekarang, Warna-warni keseruan perjalanan kita itu jadi kenangan sederhana yang indah.
SEMOGA KITA AKAN TETAP BISA MENJAGA SETIAP GORESAN KENANGANNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berbagi tidak berdosa, Kecuali Berbagi Istri.